Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih untuk sponsor terbesar, yang sudah setia menemani perjalanan ini.
MARLBORO LIGHT MENTHOL |
SAMPOERNA MILD MENTHOL |
MARLBORO BLACK MENTHOL |
MARLBORO |
Dan, saya secara pribadi memohon maaf kepada pihak Front Pembela Anti Pornograpi yang mengamuk setelah melihat gambar-gambar kami yang seronok, karna pada kenyataannya hasil yang didapat diambil secara tidak segaja dan dalam keadaan tidak sadar. Serta meminta maaf kepada orang-orang yang terkena imbas akan ke-Bully-an dari mulut-mulut kami, karna kami berucap apa adanya.
Baiklah,
sebelum kalian semua membaca. Ada satu syarat, kalian diwajibkan untuk tepuk
pramuka terlebih dahulu, dimulai dari sekarang!
SELAMAT
MEMBACA
Ini
hanya perjalanan biasa, dimana rasa ingin mengenal lebih dekat lagi dengan
orang-orang disuatu pulau kecil di Negaraku. Ya boleh dianggap ini hanya
liburan kecil semata. Namun perjalanan ini menyimpan suatu pembelajaran yang
menurutku asik, dimana Pertemanan, Kekeluargaan, Kasih, dan bahkan “Kasihan”.
Semua itu dipadu menjadi satu.. dan rasanya LAZIS! *Dicipok Benu Buloe*
Untuk
perjalanan awal,
Jangan malu akan bau kemaluan kalian, karna bau kalian tidak akan tertandingi oleh baunya Dermaga Kali Adem.
Selamat muntah!
Ditemani Matahari yang terbit
serta pasukan-pasukan yang berbaris rapih dan cucok-cucok, kami menunggu jadwal
pemberangkatan kapal boat sembari mengantri membeli karcis dan ditemani deretan
orang-orang yang entah mengapa mereka bawel sekali pada saat pengantrian kancis???
hampir saja saya meminta bantuan Agung Hercules untuk ngegebok mereka satu-satu
tapi niat itu dipendam saja.
LUMBA-LUMBA |
Diharapkan bagi kalian yang
kerjaan-nya doyan mabok, diusahakan tengak 1 kaplet obat Antimo sebelum menaiki
Lumba-Lumba Boat atau Kerapu Boat, karna perjalanan 1,5 jam menuju tempat yang
dituju, kalian akan diguncangkan. Bahkan guncangan mereka bisa mengalahkan
goyangan Dewi Persik dan artis-artis dangdut lainnya.
WELCOME TO PRAMUKA ISLAND
Pulau dimana para Nelayan sibuk
memutar musik Gamelan pada pukul 00.00 tepat! Serta bahasa-bahasa gahul AGP
(Anak Gaul Pantai) yang menyulitkan naluri berpikir seseorang. Panggil mereka
Enong [Eun-Nong], itulah panggilan untuk anak muda di pulau ini. Tapi sambutan
masyarakat disini, hangat. Meskipun rada nyolot dengan nada suaranya macam
badan dan mulut dibalur balsem geliga, namun itu logat mereka.
Begitu
sampai di Dermaga pulau Pramuka, kami disambut hangat oleh salah satu keluarga
yang berasal dari seberang pulau yang bernama PULAU PANGGANG dan sampai saat
ini saya merindukan mereka. Kami semua dipandu utk menuju suatu penginapan “Home
Stay” tempat dimana kami akan beristirahat utk menghabiskan malam.
Oh iya, jika kalian pernah mendengar
ucapan seseorang yang mengatakan bahwa penginapan disini tidak terlalu bagus,
airnya kotor, dan bla bla bla, kalian boleh mempercayai ucapannya. Tapi saat
kami mendapatkan penginapan disini, alhamdulillahnya kami dapat tempat yang
nyaman + AC. yaaaa mungkin yang dapat tempat apeu mungkin amal-nya kurang baik,
intinya tidak semua tempat penginapan disini itu tidak layak.
Sebelumnya saya perkenalkan dulu keluarga yang dimaksud,
silahkan untuk yang dipanggil harap maju kedepan,
Ini Bapak, bukan permen mint. Gak
apa-apa garing, yang penting Bapak. Jangan macam-macam sama Bapak, kami di Bully mati-matian oleh beliau.
Roni,
remaja yang memiliki wajah berupa preman abis! namun hati teteb Tinky Winky,
banyak yang ingin kuceritakan tentang sahabatku yang super spektakuler ini.
Kami semua selalu membutuhkan dia kapanpun dan dimanapun saat di pulau Pramuka.
Jika
kalian rajin menyaksikan acara BOLANG, bocah satu ini terkenal di pulaunya,
karna dia perwakilan dari Kabupaten pulau tersebut untuk menjadi tokoh utama
yang berperan sebagai Bolang (Minta tanda tangan sama foto bareng dong) tapi
salah satu dari teman kami menyebutnya Adul, karna wajahnya mirip dengan
Komedian tersebut. inilah Putra.
Ibu
yang membuatkan makanan untuk kami sehari-hari, dan terkenal dengan kue Pastel isi
ikan-nya yang luar biasa enaknya. Serta Guntur si pengais bungsu, yang jarang sekali bergabung dengan kami, karna dia harus memandu tim lain. Namun sayang foto Ibu dan Guntur tidak sempat untuk ku ambil.
Begitu sampai di “Home Stay” kami disambut dengan masakkan ibu yang
sudah sedia di ruang tamu, dan jangan aneh jika semua menu makanan berasal dari
Laut. Tapi gak dikasih daging buaya juga siiik, emang kita suzana.. eh!
Begitu bersantap dengan rasa lapar yang menggebu-gebu macam tidak pernah
makan pizza dari kelas 2 SD, kami menghabiskannya secepat mungkin, karna setelah
ini kami akan melanjutkan untuk Snorkeling dan Berfoto di dalam air tepatnya di tengah Laut. Namun, pada saat itu kami sampai di Dermaga pada hari Jumat pukul 10.00 WIB, dan mayoritas semua penduduk di pulau Pramuka dan Pulau Panggang beragama Islam. Maka dari itu kami pun menghargai mereka demi melakukan aktivitas liburan setelah mereka menyelesaikan ibadah Shalat Jumat.
Sembari menunggu, kami pun beristirahat sejenak demi membuang lelah...
BERSAMBUNG...
|