Senin, 30 April 2012

Quality SPF25 in Pramuka Island [ part I ]

Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih untuk sponsor terbesar, yang sudah setia menemani perjalanan ini.
MARLBORO LIGHT MENTHOL
SAMPOERNA MILD MENTHOL


MARLBORO BLACK MENTHOL

MARLBORO

























Dan, saya secara pribadi memohon maaf kepada pihak Front Pembela Anti Pornograpi yang mengamuk setelah melihat gambar-gambar kami yang seronok, karna pada kenyataannya hasil yang didapat diambil secara tidak segaja dan dalam keadaan tidak sadar. Serta meminta maaf kepada orang-orang yang terkena imbas akan ke-Bully-an dari mulut-mulut kami, karna kami berucap apa adanya.

Baiklah, sebelum kalian semua membaca. Ada satu syarat, kalian diwajibkan untuk tepuk pramuka terlebih dahulu, dimulai dari sekarang!


SELAMAT MEMBACA

                                   
Ini hanya perjalanan biasa, dimana rasa ingin mengenal lebih dekat lagi dengan orang-orang disuatu pulau kecil di Negaraku. Ya boleh dianggap ini hanya liburan kecil semata. Namun perjalanan ini menyimpan suatu pembelajaran yang menurutku asik, dimana Pertemanan, Kekeluargaan, Kasih, dan bahkan “Kasihan”. Semua itu dipadu menjadi satu.. dan rasanya LAZIS! *Dicipok Benu Buloe*

Untuk perjalanan awal,

Jangan malu akan bau kemaluan kalian, karna bau kalian tidak akan tertandingi oleh baunya Dermaga Kali Adem.
Selamat muntah!
 
Ditemani Matahari yang terbit serta pasukan-pasukan yang berbaris rapih dan cucok-cucok, kami menunggu jadwal pemberangkatan kapal boat sembari mengantri membeli karcis dan ditemani deretan orang-orang yang entah mengapa mereka bawel sekali pada saat pengantrian kancis??? hampir saja saya meminta bantuan Agung Hercules untuk ngegebok mereka satu-satu tapi niat itu dipendam saja.

LUMBA-LUMBA




Diharapkan bagi kalian yang kerjaan-nya doyan mabok, diusahakan tengak 1 kaplet obat Antimo sebelum menaiki Lumba-Lumba Boat atau Kerapu Boat, karna perjalanan 1,5 jam menuju tempat yang dituju, kalian akan diguncangkan. Bahkan guncangan mereka bisa mengalahkan goyangan Dewi Persik dan artis-artis dangdut lainnya.

 









                                                        
WELCOME TO PRAMUKA ISLAND


Pulau dimana para Nelayan sibuk memutar musik Gamelan pada pukul 00.00 tepat! Serta bahasa-bahasa gahul AGP (Anak Gaul Pantai) yang menyulitkan naluri berpikir seseorang. Panggil mereka Enong [Eun-Nong], itulah panggilan untuk anak muda di pulau ini. Tapi sambutan masyarakat disini, hangat. Meskipun rada nyolot dengan nada suaranya macam badan dan mulut dibalur balsem geliga, namun itu logat mereka.

Begitu sampai di Dermaga pulau Pramuka, kami disambut hangat oleh salah satu keluarga yang berasal dari seberang pulau yang bernama PULAU PANGGANG dan sampai saat ini saya merindukan mereka. Kami semua dipandu utk menuju suatu penginapan “Home Stay” tempat dimana kami akan beristirahat utk menghabiskan malam.

Oh iya, jika kalian pernah mendengar ucapan seseorang yang mengatakan bahwa penginapan disini tidak terlalu bagus, airnya kotor, dan bla bla bla, kalian boleh mempercayai ucapannya. Tapi saat kami mendapatkan penginapan disini, alhamdulillahnya kami dapat tempat yang nyaman + AC. yaaaa mungkin yang dapat tempat apeu mungkin amal-nya kurang baik, intinya tidak semua tempat penginapan disini itu tidak layak.


Sebelumnya saya perkenalkan dulu keluarga yang dimaksud, silahkan untuk yang dipanggil harap maju kedepan,
 

Ini Bapak, bukan permen mint. Gak apa-apa garing, yang penting Bapak. Jangan macam-macam sama Bapak, kami di Bully mati-matian oleh beliau.















Roni, remaja yang memiliki wajah berupa preman abis! namun hati teteb Tinky Winky, banyak yang ingin kuceritakan tentang sahabatku yang super spektakuler ini. Kami semua selalu membutuhkan dia kapanpun dan dimanapun saat di pulau Pramuka.









Jika kalian rajin menyaksikan acara BOLANG, bocah satu ini terkenal di pulaunya, karna dia perwakilan dari Kabupaten pulau tersebut untuk menjadi tokoh utama yang berperan sebagai Bolang (Minta tanda tangan sama foto bareng dong) tapi salah satu dari teman kami menyebutnya Adul, karna wajahnya mirip dengan Komedian tersebut. inilah Putra.












Ibu yang membuatkan makanan untuk kami sehari-hari, dan terkenal dengan kue Pastel isi ikan-nya yang luar biasa enaknya. Serta Guntur si pengais bungsu, yang jarang sekali bergabung dengan kami, karna dia harus memandu tim lain. Namun sayang foto Ibu dan Guntur tidak sempat untuk ku ambil.

Begitu sampai di “Home Stay” kami disambut dengan masakkan ibu yang sudah sedia di ruang tamu, dan jangan aneh jika semua menu makanan berasal dari Laut. Tapi gak dikasih daging buaya juga siiik, emang kita suzana.. eh!


Begitu bersantap dengan rasa lapar yang menggebu-gebu macam tidak pernah makan pizza dari kelas 2 SD, kami menghabiskannya secepat mungkin, karna setelah ini kami akan melanjutkan untuk Snorkeling dan Berfoto di dalam air tepatnya di tengah Laut. Namun, pada saat itu kami sampai di Dermaga pada hari Jumat pukul 10.00 WIB, dan mayoritas semua penduduk di pulau Pramuka dan Pulau Panggang beragama Islam. Maka dari itu kami pun menghargai mereka demi melakukan aktivitas liburan setelah mereka menyelesaikan ibadah Shalat Jumat.

Sembari menunggu, kami pun beristirahat sejenak demi membuang lelah...


                                                                                                                               BERSAMBUNG...


















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar